Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Jawa Timur, We're In Love

Menuju tak terbatas dan berbahagialah Sedikit mengutip kalimat Buzz Lightyear di Serial Toy Story. Alhamdulillah masih diberikan nikmat untuk meng-explore Indonesia tercinta. Bisa dibilang rencana mendadak itu peluang terjadinya lebih tinggi dibandingkan dengan rencana jauh hari yang hanya sekedar wacana. Mas Angga sebagai leader untuk liburan kali ini. Niatnya sih minta ditemenin mudik, yang ada sih ‘ngasuh’ kami adik-adik tercintanya hahaha. Sabtu-Minggu, 10-11 November 2015 KA Pergi Tugu Suro Boyo Entah dalam rangka apa kita berangkat dihari pahlawan ke kota pahlawan (emang iya Surabaya kota pahlawan, Nge? ). Berangkat dari Bandung ke Surabaya kaya di lagu anak-anak naik kereta api eksekutif. Kami lagi sosoan kebanyakan uang, berangkat liburan pake kereta mahal, biasanya juga backpackermah pake ekonomi.  Minggu pagi sampai di Surabaya di jemput oleh kerabat Mas Angga yang baik hati karena langsung ngasih kita sarapan yang udah kelaparan jam 09.00 WIB baru

Let’s Go To Mangrove

Yaps, setelah setahun terkurung entah oleh apa, akhirnya saya liburan juga. Jalan-jalan kemana saya mau, pergi sejauh mungkin dari kenyataan yang setiap hari masalahnya tidak pernah selesai. Jika pernah mendengar bahwa sikap dan kepribadian kita akan mengikuti siapa dan dimana lingkungan kita bergaul, that’s true guys!. Unga gak jalan-jalan dan sibuk menikmati hidup dengan cara lain yang pada akhirnya hanya menyesal, kenapa waktunya gak gue pake kaya dulu aja, cz being unga yang ceria dengan sedikit jutek itu sangat menyenangkan. Mangrove, Jakarta. Mangrove Bridge Awalnya lihat salah satu teman update di mangrove ini, saya pikir tempatnya jauh, butuh untuk menyebrang seperti perjalanan ke pulau seribu. Foto yang kedua saya lihat masih di media sosial yang sama, dan akhirnya saya memutuskan untuk searching. Setelah tahu ternyata perjalanannya bisa ditempuh dengan pulang pergi dari Bandung-Jakarta-Bandung, saya memutuskan untuk berangkat. Sampai pada foto ketiga ya

Aku Kini

Langit mendung bukan pertanda hujan akan turun Begitulah kira-kira pribahasa yang sering kita dengar, bukan? Banyak yang ingin kutulis, salah satunya tentang review pra-liburan ku kemarin ke Jakarta. ah, sekali lagi Jakarta memang selalu punya cerita. Namun kali ini biarkan aku menulis tentangku. Ya, agar tidak ada lagi yang khawatir atas keadaanku. Dan cukup melihat senyumku dengan riang, kembali. Memang rasanya baru kemarin aku berbangga diri mengenalkan seseorang yang bahkan tak pernah menyatakan rasa sayangnya padaku sebagai calon suamiku. Aku mengenalnya dalam masa sakit yang tak bisa kujelaskan. Saat itu, baru saja aku dicampakkan oleh orang yang entah karena apa lebih memilih wanita lain dibandingku, padahal rasanya aku sudah menjadi wanita yang peling menyenangkan untuknya. Ya, aku bukanlah tipe complainer . Kurasa siapapun lelakinya akan suka dengan wanita yang tak banyak menuntut. Tapi, yang ada aku malah dicampakkan. Sudah, jangan terlalu lebar tertawamu mem

Memetik Buah

Barakallohu fii umrik Beyanda N. Assadi Setahun sudah kau ada di dunia ini sayang... Sedikit ku memutar kembali pada masa itu,  Malam itu, aku dan ibuku menunggu ibumu yang sedang berjuang menahan segala sakit yang dirasakan seluruh tubuhnya. Tangismu menjadi bahagia dan haru seketika, sejujurnya aku baru pertama kali menyaksikan seseorang melahirkan dan itu kakak tercintaku, sungguh luar biasa pengorbananmu teh.. Saat itu pula, aku ingin menjadi seorang ibu, tentunya menikah untukku menjadi sesuatu yang sangat menyemangati hari-hariku berikutnya. Kelahiranmu bersamaan dengan kelahiran harapanku untuk menjadi seorang istri dan ibu. Aku menganalmu, saat aku sedang rapuh dalam do'a-do'aku, saat aku sedang bangkit dari rasa kecewaku terhadap suatu harapan. Saat aku menunggu seseorang yang akan membantuku mewujudkan harapanku menjadi seorang istri dan ibu. Kau seperti matahari pagi yang membuat harapanku bersinar, memberi semangat luar biasa agar aku segera

Aku Percaya Tujuanku

Perjalanan selalu menyajikan pemandangan yang mampu membuat takjub Kali ini bukan tentang pemandangannya Tapi tentang keberanian untuk berjalan terus kedepan tanpa menoleh sekeliling, yakin mampu melewatinya sendiri Ini masalah waktu dan Harapan Kata siapa semua akan jalan sesuai jalannya? bukankah kita yang merangkai peta selama perjalanan. Baik tujuan ataupun cara menuju, bukankah kita yang menjalankannya? Lalu, apa sebuah harapan akan terjadi tanpa ada peta, tujuan dan cara menuju nya? Mungkin itu harapanmu, harapanku selalu punya peta, punya tujuan dan aku tahu bagaimana cara menuju kesana. Bukan berpikir hanya tentang hari esok. Memang semua sudah ada yang menentukan, tapi kita juga berhak untuk memilih jalan hidup yang disediakan. Tuhan memampukan kita utuk berpikir bagaimana cara kita untuk meraih harapan tersebut. Bukan hanya diam, seolah hidup terlalu sulit untuk memikirkan tentang harapan-harapan yang indah jika terwujud. Dan kamu hanya tertawa, sepe

Terbiasa Hingga Membiasa

Siang kembali dengan hikmah, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh... Avanger: Age of Ultron~ it's all about prespective, aku selalu suka dengan kalimat ini. film action sekalipun, biarpun ceritanya penuh imajinasi tapi jika prespektif nonton filmnya diganti bukan hanya sekedar hiburan, bisa jadi ada hikmahnya. semalaman mendeskripsikan hikmahnya sulit sekali, hingga kantuk mengalahkan niatku untuk menulis dan siang ini diingatkan dengan pemandangan yang Allah sajikan didepan mataku. ya, sudah dua kali aku ingin bercerita padamu, hey! tapi mungkin waktu terlalu banyak kau sediakan untuk yang lain. dan entah mengapa aku tak sanggup untuk menceritakannya pada siapapun selain dirimu. dan nafsuku untuk berbagi cerita pun terlanjur hilang, akhirnya kutelan sendiri dan sikapku menjadi dingin, tak peduli orang lain, bersikap sesukaku. sepertinya sudah biasa. yap! hal tadi karena faktor -terbiasa-. dibiasakan dengan hal yang terjadi sekali-dua kali efeknya berhari-hari. bia

Dear You

Kamu, tiba tiba menjadi bahasan menarik untukku bisa jadi menjadi obat untuk rasa sakitku yaaa seperti biasa saat ada yang mengganggu pikaranku, hanya batuk yang mampu mengeluarkannya saat tak mampu lagi bahasa dan sikap menjadi perantara rasa. oh Dear You, seseorang bertanya padaku, "apa kau sudah yakin?" dan aku hanya bisa diam sembari melihat rintikan hujan yang sudah 3jam membuat kami menunggu yakin? apa arti yakin? bukankah saat sudah tak ada pertanyaan dan alasan lagi untuk melakukan sesuatu?! lalu apakah kau bisa meyakinkanku?! salah! membuatku yakin bukanlah pekerjaanmu. tapi butuh do'a, ikhtiar, istikhoroh dan ridho. Kami, menyamai usia keponakan kecilku, ia saja bahkan sudah tumbuh semakin sempurna setiap harinya. banyak perkembangan yang ia tunjukan untuk membahagiakan kedua orang tua, dan keluarga besarnya. lalu kami? apa yang terjadi dengan kami? keinginan yang meletup letup di waktu pertama seolah segala sesuatunya terlalu mudah, sehingga memb

Untaian Kata~

Sesungguhnya ada rasa tak ingin menyambut 22 tahun Seperti ada jelaga tinggi dan aku sulit untuk menyambut bahwa esok adalah tanggal 22 Maret 2015 Tanggal 22 yang ke 22 kali dalam hidupku Dahulu, saat aku masih ranum seperti jambu merah muda, saat tak ada pikiran tentang bagaimana aku harus mencapai masa depan, hanya tentang cita-cita ingin menjadi ini dan itu. Ada satu cita yang kurasa menjadi cita semua orang, aku ingin menikah di umur 22 pada hari ulang tahunku yang ke-22 Mungkin ini alasan mengapa aku seperti ingin tak ingin menyambutnya. Tapi, untuk apa aku banyak membaca namun tak ada yang kuserap Mungkin Allah memang belum meridhoi inginku yang satu ini, bukan mungkin tapi memang Allah punya rencana yang jauh lebih indah dari bayanganku Sejujurnya aku memang ingin menikah dihari itu hanya karena aku suka pada rentetan angkanya, dua puluh dua Pagi menyambut dengan awan banyak dan bergerak cepat dengan anginnya, aku memohon agar cuaca menjadi cerah,

Tak Ingin Seperti Senja

kita sedang bahagia jangan buang waktu menerka nerka akhir nya tenang aku disini selama kau disisi aku bejanji tak ke mana mana Tangga - Tak Kemana Mana Perasaan bahagia mengiringi langkahku pagi itu, sebungkus kado dengan pita bertuliskan  especially for you  dan kue coklat dengan lilin ku bawa penuh semangat pikirku, semuanya telah siap dengan sempurna aku hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya padamu 10 Februari 2015 menjadi hari pertambahan usiamu saat sudah bersamaku apapun akan kuberikan di hari istimewamu tak lupa do'a yang tak akan ku tulis disini, cukup aku dan Sang Pencipta yang tahu sepertinya Allah meridhoi rencanaku hari itu sungguh cerah, aku semakin tak sabar untuk mengucapkan selamat langsung dihadapanmu hingga senja tiba, semua yang ku rencanakan hampir tak jadi kukerjakan seperti awan yang terlalu kelabu hingga tak tahan untuk menurunkan hujan aku sudah menyiapkan ini jauh hari, tapi apa yang kudapat d

Singapore One Day Backpacker

SINGAPORE ON BACKPACKER One Day Tour – 11 Oktober 2014 Perjalanan kali ini adalah perjalanan pertama saya ke luar negeri. Kesempatan yang tak disangka, Karen rencana awal sebenarnya hanya untuk liburan ke Bali. Dengan budget libuaran ke bali akhirnya sampai ke Negara Singa Meludah. DAY ONE ONLY Perjalanan dimulai dari Batam. Untuk menyebrang menggunakan Ferry dari Pelabuhan Batam Center ke Harbour Front Singapore hanya perlu waktu kurang lebih 40 menit. Saya dan sepupu saya juga 2 orang teman saya dari Bandung. Kami sengaja beli tiket Ferry satu hari sebelumnya di Batam Mall dan saat itu juga bisa langsung check-in menggunakan paspor kami masing-masing. Kami memilih keberangkatan paling pagi yaitu pukul 06.00. Untungnya rumah tante saya dekat dengan pelabuhan. Karena sudah chek-in sebelumnya maka kami tinggal mengantri di bagian imigrasi. Tak banyak yang ditanyakan oleh pihak imigrasi saat wawancara. Kurang lebih hanya tempat yang dituju, berapa lama, deng