Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Bibit - Pohon - Tunggu

Kamu, dikirim Tuhan untuk melengkapiku~ penggalan lagu dari Rossa feat. Afgan - Kamu Yang Kutunggu Seseorang mengenalkanku pada lagu tersebut, memberikannya padaku mungkin untuk pengantar tidur karena hari sudah menua saat itu. Kunikmati setiap alunan nada dengan liriknya, namun sepenggal kalimat pada lagu tersebut membuatku tersenyum. Ada kalimat yang kubaca dalam Novel Hujan Matahari karya Kurniawan Gunadi, bahwa wanita sesungguhnya ditunggu bukan menunggu. Awalnya aku tak paham, sudah kucoba menggunakan ilustrasi kata lain, namun aku masih juga belum tahu maksud dari kata ditunggu tersebut. Hingga kudengar untaian lirik dari lagu ini. Aku mulai sedikit paham. Seringkali wanita berkata ia sedang menunggu, entah untuk dilamar, didatangi oleh laki-laki yang mau menjadikannya mahram. Aku sendiri lebih suka dengan kata pertemuan. Ya, sesungguhnya bukan menunggu atau ditunggu tetapi pertemuanlah yang menjadi sebab terjadinya suatu hubungan. Ditunggu..... seorang lel

Meminta dan Menerima

Meminta dan menerima Pagi selalu datang tanpa penantian dari siapapun Dibalik letih dan rangkaian perjalanan yang harus dijalani Tuhan sudah memiliki cerita bernama takdir, Dan aku memiliki cerita bernama nasib Meminta, selalu meminta dalam setiap pertemuanku dengan-Nya Menerima, selalu menerima suguhan terindah dari-Nya Namun, ah seharusnya tak ada lagi imbuhan penyangkal Kubilang diatas bahwa aku selalu menerima Nasib kubuat dengan perjalanan dibelakang yang sudah kulalui Dan takdir menjadi bagian dari kenangan juga rangkaian nasibku kedepan Meminta dan menerima Maafkan aku, Tuhan Dalam keadaan sebenarnya, masih ada keraguan disini Tentang meminta dan menerima Ketika apa yang diterima sepertinya bukan sesuatu yang diminta Mungkin hati ini hanya menutup matanya dari hal yang sesungguhnya harus dilihat Dan kini aku meminta, agar aku dapat ikhas menerima 5 septermber 2014 Saat pohon keyakinan sedang diterpa badai ujian

Hanya Sekedar Masalah

Takkan pernah berhenti Untuk selalu percaya Walau harus menunggu Seribu tahun lamanya Biarkanlah terjadi Wajar apa adanya Walau harus menunggu Seribu tahun lamanya Segala Puji Bagi Allah yang Maha Kuasa Dua minggu terakhir, sepertinya Tuhan ingin memperingati saya bahwa saya bukan lagi seorang gadis kecil. Kebiasaan yang saya rasakan dikantor seiring berjalannya waktu, rasanya sekarang saya sudah bisa bilang ' no hurt feelings' . Kata ibu 'harus bisa ngendaliin nafsu, jangan kalah sama syetan' . That's the point. Sometimes , ego bikin saya pengennya nagis kejer , marah-marah. Kemarin itu bener" gak punya waktu buat nulis. Entah saking sibuknya, atau saking kebawa ego bahwa nulis gak akan menyelesaikan masalah. Dulu saya pernah denger, bahwa setiap orang akan berbeda dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dan biasanya tergantung pada tingkat pengalaman dan pendidikan. Nah!! ini yang sekarang baru dan mungkin lagi saya rasa